Resmi Apple Pay Diluncurkan di Malaysia

 

Apple baru saja luncurkan Apple Pay, yang memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran di toko dan  melalui online iPhone, iPad, Apple Watch atau Mac, di Malaysia pada hari Selasa, (09/08/22) dini hari WIB.

Saat ini, Apple Pay didukung untuk pelanggan Malaysia yang menggunakan kartu Visa dan MasterCard dari bank termasuk AmBank, Maybank, dan Standard Chartered Bank dengan dukungan untuk kartu American Express yang akan datang akhir tahun ini.

Perusahaan yang berbasis di Cupertino ini telah bermitra dengan gerai ritel seperti KFC, Maxis, Machines, McDonald's, Mydin, Pizza Hut, Starbucks, U Mobile, Uniqlo, Village Grocer, dan Watsons, dan pasar online seperti Shopee, Sephora, Atome, dan Adidas di sisi pedagang.

Pengumuman resmi datang beberapa hari setelah Ambank, sebuah bank lokal, secara prematur menerbitkan rincian tentang peluncuran Apple Pay di negara tersebut.

Laporan dari media lokal menunjukkan bahwa layanan pembayaran nirsentuh lainnya seperti Samsung Pay, Visa PayWave atau Mastercard PayPass mengharuskan pelanggan memasukkan PIN untuk transaksi di atas RM250 ($56,1), pengguna Apple Pay cukup mengotentikasi transaksi ini melalui ID Wajah, ID Sentuh atau kode sandi. Apple Pay hanya mengikuti batasan yang ditetapkan oleh bank pelanggan.

Malaysia menjadi negara kedua yang mendapatkan Apple Pay di Asia Tenggara  setelah layanan tersebut diluncurkan di Singapura pada 2016 lalu .

Laporan dari berbagai bank menunjukkan bahwa pelanggan dengan cepat mengadopsi pembayaran digital di Malaysia . Pada tahun 2021, transaksi digital mencapai angka 7,2 miliar yang mencatat pertumbuhan 30% tahun-ke-tahun. 

Sebuah laporan dari Bank Negara Malaysia mencatat bahwa tahun lalu rata-rata orang melakukan 221 transaksi digital naik dari 170 pada tahun 2020. 

Sebuah studi oleh Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC) dan IDC menunjukkan bahwa nilai transaksi bruto e-commerce di negara tersebut akan meningkat. mencapai RM25,2 miliar ($6 miliar) pada tahun 2022 .

Apple telah menghadapi kasus antimonopoli di UE atas pembatasan bahwa perusahaan tidak dapat menggunakan tumpukan NFC iPhone untuk membangun pesaing Apple Pay.